“THE TOYOTA WAY”
Toyota pertama kali menarik perhatian dunia pada tahun 80-an ketika para konsumen mulai mengamati bahwa mobil Toyota dapat bertahan lebih lama dan memerlukan perbaikan yang lebih minim dibandingkan mobil buatan Amerika. Tahun 2003, Toyota merupakan pabrikan mobil yang menghasilkan keuntungan terbesar yang secara konsisten memproduksi mobil berkualitas tinggi dengan jam kerja dan on-hand inventory yang minim. Hingga hari ini Toyota terus menaikkan level kualitas manufakturnya, pengembangan produksi, dan kehandalan proses (process excellence).
Artikel ini hasil ringkasan dari buku The Toyota Way, yang menjelaskan prinsip manajemen dan filosofi bisnis dibelakang kesuksesan Toyoya, menceritakan tentang pendekatan yang digunakan oleh Toyota terhadap ‘Lean Production’ ( yang juga dikenal sebagai Toyota Production System) serta 14 prinsip yang mendorong Toyota kepada kualitas dan kehandalan tinggi.
KEKUATAN KELAS DUNIA DARI “THE TOYOTA WAY”
The Toyota Way : Using Operational Excellence as a Strategic Weapon ( Menggunakan kehandalan operasional sebagai senjata strategis)
Toyota enemukan metoda Lean Production pada tahun 40 – 50 an. Perusahaan ini fokus untuk mengeliminasi waktu dan material yang terbuang dari setiap langkah dalam proses produksi (dari barang mentah hingga produk jadi). Hasilnya adalah proses yang cepat dan fleksibel yang memberikan pelanggan apa yang mereka inginkan pada waktunya dengan kualitas tertinggi dan harga yang terjangkau. Toyota mengembangkan proses produksi dengan cara
- Eliminating wasted time and resources
- Building quality into workplace systems.
- Finding low-cost and yet reliable alternatives to expensive new technology.
- Perfecting business process
- Building a learning culture for continous inprovement
BAGAIMANA TOYOTA MENJADI PABRIKAN TERBAIK DUNIA ?
Toyota mengembangkan Toyota Production System (TPS) pasca perang dunia II. Sementara Ford dan GM menggunakan mass production dan economic of scale, Toyota menghadapi keadaan bisnis yang sangat berbeda. Pasar Toyota sangatlah kecil saat itu namun perusahaan itu harus memproduksi berbagai kendaraan untuk memuaskan pelanggan. Solusi yang muncul adalah dengan membuat operasi fleksibel. Hal ini melahirkan TPS.
Dalam aplikasinya pada Toyota, hal ini berarti bahwa langkah pertama dari proses tidak akan diselesaikan hingga langkah kedua siap menggunakan barang atau suplai dari langkah pertama. Di Toyota, setiap proses dalam pabrikasi menggunakan ‘kanban’ sebagai tanda bagi proses sebelumnya ketika sudah memerlukan suplai.
Kelebihan utama dari TPS adalah dalam meminimalkan waktu yang hilang dalam aktivitas yang tidak menyebabkan pertambahan nilai (non-value adding activites) dengan cara menempatkan bahan dan peralatan sedekat mungkin dengan posisi pembuatan produk. Tipe-tipe umum dari non-value adding activities yang terjadi dalam bisnis atau proses produksi diantaranya :
- Overproduction (kelebihan produksi)
- Waiting or time in hand (menunggu proses selanjutnya)
- Unnecessary transport or conveyance (perpindahan yang tidak perlu)
- Over processing or incorrect processing (proses yang berlebihan atau salah)
- Excess inventory (kelebihan barang)
- Defects (terjadi kerusakan)
- Unused employee creativity (kreativitas karyawan yang disia-siakan)
FILOSOFI TOYOTA
Filosofi mendasar yang menjiwai bisnis Toyota begitu jelas dan konsisten : ‘Do the right thing for the company, its employees, the customer and the society as a whole’ (Lakukan hal yang benar bagi perusahaan, karyawan, pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan).
Filosofi lain yang menjadi salah satu kunci sukses Toyota adalah prinsip ‘self-relience’ (kemandirian) dan sikap ‘let’s do it ourselves ‘ (mari kita kerjakan sendiri). Hal ini terihat ketika Toyota memasuki industri mobil mewah, Toyota tidak membeli perusahaan lain yang telah membangun mobil mewah, namun membuat sendiri divisi mobil mewah (The Lexus) dari awal dengan harapan dapat mempelajari dan memahami kunci dari industri mobil mewah.
14 PRINSIP BISNIS TOYOTA :
- base your management decision on a long-term philosophy, even at expense of short-term financial goals (Sandarkan keputusan manajemen pada filosofi jangka panjang, meskipun harus mengorbankan tujuan (keuntungan) finansial jangka pendek)
- Create continous process flow to bring problems to the surface (ciptakan alur-proses-kontinu untuk mengangkat masalah ke permukaan)
- use the ‘Pull System’ to avoid over production (Gunakan ‘pull-system’ untuk mencegah kelebihan produksi)
- Level out the workload (batasi beban kerja)
- Build a culture of shopping to fix the problem, to get the quality right the first time.
- Standardized task are the foundation fr continous improvement and employee empowerment
- use visual control so no problems are hidden
- use only reliable, thoroughly tested technology that serves your people and process
- Grow leaders from within the organization rather than getting them from outside
- Develop exceptional people who follow your company’s philosophy
- Respect your extended network of partners and suppliers by challenging them and helping them improve
- Go and see for your self to thoroughly understand the situation
- Make a decision slowly by consensus, thoroughly considering all options; implementing decisions rapidly.
- Become a learning organization through relentless reflection (hansei) and continous improvement (kaizen)
7 komentar:
Ikut kontes juga ya shob ... sukses selalu
Semoga sukses kontesnya sob,,,
kontes ya sob,,,,,
goodluck ya sob....
saya juga ikutan,walaupun saya newbie..
makin banyak aja yang ikutan kontes ini.
moga menang ya.
Semoga menang kawan dalam kontes SEO ini
Ikutan ah...
Selamat Tahun Baru 2011.
Salam kenal nih.
Bagi sobat Blogger yng ingin Trafik tinggi, Nih ada solusi: Menjadi nomor satu di GOOGLE
selamat tahun baru juga gan......salam knal balik juga....btw thanks atas infonya.....siap ke tkp
Posting Komentar