English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 16 Februari 2010

Jembatan Teluk Palu

Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kota Palu, bertambah lagi kontruksi jembatannya dengan hadirnya Jembatan Palu IV yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Semula jembatan itu bernama Jembatan Ponulele namun kemudian lebih ngetop disebut Jembatan Kuning sesuai warna jembatan tersebut.

Jembatan yang membentang di atas Teluk Talise ini berada di Kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan Kecamatan Palu Timur dan Barat. Jembatan Kuning merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Prancis.

Konstruksinya berupa bentang utama daya lengkung 2x125 Meter, bentang komposit 2x25 Meter dengan lebar lantai kendaraan 7 meter, lebar trotoar 2x1,0 meter, clearance navigasi 5 meter, clearance lalu lintas 6 meter, pondasi spunpile 60 cm - 10 m dan slope 3-3 %. Jembatan ini menelan angggaran dana sebesar Rp 57 milyar dari APBD murni kota palu dan sharing dana APBD Propinsi Sulawesi Tengah.
Keberadaan Jembatan Kuning ini semakin memperindah Pantai Talise sebagai salah satu kawasan wisata malam di Kota Palu. “Dari Jembatan ini kita dapat menikmati keindahan Teluk Palu yang berbatasan dengan Selat Makassar,”
pengunjung yang datang dari luar Palu semakin banyak. Bahkan kerap digelar hiburan yang mendatangkan band papan atas dari Ibukota Jakarta di kawasan wisata ini. Biasanya selain menikmati Jembatan Kuning dan panorama teluk, pengunjung menyempatkan diri berwisata kuliner menyantap makanan khas Sulteng seperti uvempoi (kuah asam dari tulang sapi) yang dimakan dengan burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang), uta dada (semacam opor ayam) dan tentunya kaledo (sop tulang sapi) yang dimakan dengan singkong atau nasi di warung-warung sekitar Jembatan Kuning.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Leave comment here..!!